Thursday 26 January 2017

Butuh ubah sikap, BJ Habibie minta Ahok Belajar memimpin tanpa SARA dan Memanusiakan Manusia

JAKARTA - Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie meluangkan waktu untuk menemui tiga calon gubernur DKI. Calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan telah memanfaatkan kesempatan emas tersebut.
Ahok dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, berkunjung ke kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017) malam.
Ahok tiba lebih dulu, sekitar pukul 19.00. Dia disambut oleh mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Habibie Center, Sofyan Effendi.
Sementara Djarot tiba sekitar pukul 19.20. Setelah itu, Habibie baru menemui pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua tersebut.
Bertemu Habibie, Ahok-Djarot langsung menyalami dan mencium pipi kanan dan kiri mantan Menteri Riset dan Teknologi tersebut. Pertemuan dilakukan di sebuah ruang keluarga dan berlangsung hangat. Pertemuan itu tertutup untuk wartawan.

Di luar pertemuan, Ahok menjelaskan bahwa ia memenuhi janjinya kepada Habibie. "Ini sowan. Waktu itu janji sama beliau (Habibie) pas pulang dari Jerman, kami mau mampir lagi," katanya.
Ahok menjelaskan, pada pertemuan itu, Habibie meminta dirinya dan Djarot Saiful Hidayat, meneladani karakter para pendahulu.
Figur yang dijadikan contoh adalah Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dan Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto. "Beliau bilang, kalau belajar dari Bung Karno itu nasionalisme dan tidak ada SARA. Nah kalau Pak Harto, tentu belajar memimpin, cara jawab, orang santun Jawa," kata Ahok
"Maksudnya yang santun, mengayomi, yang ngewongke (memanusiakan), itu bahasanya," imbuh Djarot. Menurut Ahok, Habibie juga mempelajari dua hal itu dari Soekarno dan Soeharto.
Ahok mengaku senang mendapat banyak ilmu dari Habibie. "Tadi juga kami bilang (ke Habibie), habis selesai Pilkada, kami akan datang lagi. Ini kan suatu aset, Presiden ketiga masih sehat, bisa kasih saya banyak pengalaman," katanya.
Ahok menyatakan, pertemuan bersama Habibie dan Sofyan Effendi berlangsung hangat. Banyak cerita yang disampaikan dalam pertemuan itu.(TRIBUN)

Wednesday 25 January 2017

Diprotes Kedubes Palestina, Habib Novel : Ga peduli, Biarin saja Mereka protes

JAKARTA - Ormas Islam seperti FPI adalah salah satu pihak yang kerap menggunakan bendera Palestina dalam setiap aksi unjuk rasa.
Lalu bagaimana tanggapan FPI atas keberatan yang disampaikan Kedutaan Besar Palestina di Jakarta terkait pengunaan benderanya dalam aksi-aksi demonstrasi di Indonesia?
Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin dengan santai mengatakan tidak perduli dengan keberatan resmi itu.
Dia yakin pernyataan tertulis pihak kedubes itu tidak mewakili suara rakyat Palestina.
"Biarin saja mereka protes. Kami yakin protes Kedubes Palestina itu tidak mewakili suara rakyat Palestina," kata Novel saat dihubungi rmoljakarta, Rabu (25/1).
Dikatakan Novel, bendera Palestina dalam aksi FPI adalah bentuk dukungan moril terhadap perjuangan rakyat negara kawasan Timur Tengah itu membebaskan diri dari okupasi Israel.
"Selain dukungan moril, FPI juga rutin memberikan sumbangan materil untuk rakyat Palestina. Bahkan FPI memiliki rumah sakit khusus di sana," kata Novel.(JPNN)

Tuesday 24 January 2017

Banyak aksi saling lapor, Fahri Hamzah Minta Polri Introspeksi Diri

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak setuju jika Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dilaporkan ke kepolisian karena isi pidatonya pada peringatan HUT ke-44 PDI-P beberapa waktu lalu.

Pandangan Megawati, kata Fahri, seharusnya menjadi bahan untuk didiskusikan karena Megawati merupakan tokoh bangsa sekaligus Presiden kelima RI.
"Saya juga menyarankan dan mengusulkan agar tim daripada Bu Mega, PDI-P terjun untuk membahas pikiran-pikiran Ibu Mega supaya menjadi dialektika kita. Saya tidak setuju itu dilaporkan," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Fahri juga merespons langkah saling lapor ke polisi yang dilakukan sejumlah pihak.
Menurut dia, hal itu tidak sehat bagi demokrasi di Indonesia.
"Itu tidak sehat bagi demokrasi kita. Biarlah pikiran Bu Mega adalah renungan beliau yang kita bahas, bukan kita laporkan. Karena semua orang yang berpendapat nanti dilaporkan jadi repot," ujarnya.
Politisi PKS itu juga meminta kepolisian untuk melakukan introspeksi diri terkait adanya fenomena saling lapor ini.

Sebab, banyak pihak yang melaporkan sesungguhnya karena tersinggung, kesalahpahaman, atau bahkan salah tangkap.
"Polri ini yang juga harus introspeksi. Jangan semua orang saling lapor kayak begini, kemudian ujungnya ada yang dipidana, ada yang tidak," kata dia.
Megawati dilaporkan oleh staf Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman, pada Senin (23/1/2017).
Menurut Polri, Megawati dilaporkan terkait ceramah yang dia sampaikan saat HUT ke-44 PDI-P pada 10 Januari 2016.

 Pelapor menganggap isi ceramah Megawati saat itu mengandung unsur penodaan agama.
Pernyataan yang dianggap menodai agama yaitu "Para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan diri mereka sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana. Padahal, notabene mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya."(Nabilla Tashandra)(JPNN)

Monday 23 January 2017

Habib Rizieq : Jangan Sampai PKI mengadu domba TNI/Polri dengan Rakyat


Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq mengajak para pendukungnya untuk hadir dalam pemeriksaan juru bicara FPI, Munarman dan Koordinator Gerakan Pengawal Nasional Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GPNF MUI), ustaz Bachtiar Nasir yang akan digelar pada Selasa (24/1). Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden.

"Saya ingin kabarkan besok hari Selasa (24/1) pimpinan GNPF MUI, ustaz Bachtiar Nasir dan Haji Munarman akan diperiksa di Polda Metro Jaya. Siap kawal ulama? Kalau besok saya yang ngajak, sebab besok saya tidak diperiksa," kata Rizieq saat berada di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/1).

Rizieq menambahkan, pemeriksaan dirinya atas dugaan penghinaan terhadap Presiden akan diundur hingga tanggal 1 Februari 2017 mendatang. Dia juga berkelakar, pemanggilan terhadap dirinya dan sejumlah pemimpin FPI maupun GNPF MUI sebagai bentuk kecintaan polisi atas dirinya.

"(Pemanggilan) saya mestinya besok, tapi dimundurkan tanggal 1 Februari. Kelihatannya polisi cinta sama kita (FPI), ingin kita kumpul terus," kata dia.

Namun, lanjutnya, Rizieq berharap massa yang hadir bisa berkumpul dengan tertib tanpa mengganggu kepentingan umum.

"Jaga akhlak, jaga keamanan biar kondusif. Jangan mau kita (FPI) diadu dengan polisi. Jangan mau diadu dengan tentara (TNI). Polisi dan tentara adalah saudara kita. Jangan sampai PKI mengadu domba TNI dan Polisi dengan rakyat," ucapnya.(mdk)

Sunday 22 January 2017

Banyak Kasus menimpa Aktifis Islam, Buna Yani Merasa Sedih Dengan Situasi Saat Ini

Jakarta - Buni Yani, sosok yang ramai diperbincangkan karena videonya yang viral tentang Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kepualauan Seribu, angkat bicara terkait maraknya saling hujat di media sosial. Menurut Yani, situasi seperti ini sulit untuk dicegah.

“Ini susah karena reaksi dua arah,” ujar Yani, usai mengikuti diskusi Aksi Bela Islam dan Ulama/Aktifis Islam Hadapi Kriminalisasi, di Masjid Baiturrahman, Jalan Dr Saharjo, Menteng Atas, Jakarta, Ahad (22/1).

Akibatnya, orang akan mudah terpancing untuk balik membalas serangan bahkan dengan bahasa kasar. Saling serang di media sosial, kata Yani, sudah sulit diketahui siapa yang memulai.

Saat ditanya terkait kasus yang menimpa beberapa pemimpin organisasi Islam dan aktifis Islam seperti Habib Rizieq Shihab, Yani enggan berkomentar banyak. Namun, Yani turun sedih dengan situasi tersebut.

“Tolong dilihat secara jernih, bukannya kita ingin menjelekkan orang, enggak, kita ini Muslim. Coba Bu Sylvi masak dibegitukan, Habib dibeginikan, juga aktifis ditangkap,” kata Yani.

Yani berharap kepada kepolisian memperoses secara adil setiap laporan yang masuk. Yani meyakini umat Islam memiliki niat baik dalam melakukan kritik. Yani menegaskan, umat Islam juga memilki hati yang baik.(rep)

Tanggapi Ciutan SBY, Jokowi : Jangan Menyebarkan Ucapan Kebencian

JAKARTA - Lini masa sempat heboh ihwal cuitan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang mengeluhkan kondisi bangsa Indonesia. SBY mengatakan bahwa juru fitnah tengah merajalela dan menyesalkan kondisi negara belakangan ini. Presiden Joko Widodo merespons cuitan tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi hal ini dengan tenang. Menurut dia Pemerintah Indonesia sudah lama bertarung dengan kabar tidak benar atau hoax. Untuk itu, seluruh masyarakat, kata Presiden, harus membangun budaya baru dengan nilai kesopanan, kesantunan, dan jangan menyampaikan kabar bohong.

"Jangan menyebarkan ucapan kebencian, saya sudah sampaikan ini di mana-mana," kata Jokowi, Ahad (21/1) saat diminta tanggapan soal pernyataan SBY melalui akun Twitter-nya tersebut.
‎Menurut Presiden, saat ini semua hal sudah masuk dengan keterbukaan informasi. Ini bukan hanya menjadi manfaat tapi juga masalah karena banyaknya informasi yang ternyata tidak benar dan justru menjatuhkan. Bukan hanya di Indonesia, kata Jokowi, tapi di hampir seluruh negara di dunia mengalami persoalan serupa.

"Sudah selayaknya Pemerintah saat ini bekerja dengan sungguh-sungguh. Salah satunya dengan membangun optimisme," kata Presiden.(rep)

Saturday 21 January 2017

Di Kantor PDIP, Gus Nuril Sebut Penghinaan Terhadap Presiden Tidak Bisa Dibenarkan

JAKARTA -Kiai Haji Nuril Arifin Husein atau dikenal Gus Nuril mengatakan gelaran Ngaji Kebangsaan yang dilakukan PDIP diharapkan bisa menjadikan bangsa Indonesia semakin religius. Dengan semangat religius dan menjadikan Pancasila sebagai roh kehidupan dipastikan tidak ada yang bisa memecah belah bangsa.
"Saya berharap nostalgia, nasionalisme religius. Kalau ini betul-betul klik, maka saya pikir tidak ada yang bisa pecah belah," kata Gus Nuril dalam acara Ngaji Kebangsaan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu 21 Januari 2017 malam.

Dia melanjutkan, kegiatan ngaji seperti ini perlu digalakkan di tengah adanya upaya memecah belah rasa kebangsaan dan nasionalisme dalam bingkai Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Bahkan, menurut pandangannya, saat ini ada sekelompok orang yang terang-terangan mengkafirkan kelompok penganut agama lain yang dilindungi konstitusi.
"Kita perlu menegaskan, bahwa mengamalkan agama itu tetap sejalan dengan semangat nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Penting untuk kembali ke nilai kebangsaan kita, agar jangan ada upaya membenturkan agama dengan Pancasila. Jangan dihancurkan sendi kebangsaan, yang sudah dikokohkan para pendiri bangsa," beber dia.
"Itu tidak bisa dibenarkan. Apalagi mulai ada. penghinaan lambang negara, penghinaan terhadap Presiden, penghinaan terhadap ulama-ulama NU," tambah dia lagi.
Gus Nuril mengungkapkan, gerakan yang hadir untuk membenturkan Pancasila dengan agama tujuannya satu, yaitu memecah belah bangsa. Maka perlu ditegaskan, mana yang berkhianat dan mana yang teguh mempertahankan NKRI dan dasar negara.
Dia pun berharap dalam menghadapi ancaman pemecah belah bangsa, aparat TNI juga harus mengambil bagian. Apalagi jika ada upaya yang menggerus Bhinneka Tunggal Ika. Dimana ancaman itu, kata dia, saat ini justru muncul dari dalam negeri sendiri.
"TNI harus hadir dalam menghadapi ancaman ini. Tidak cukup hanya dibebankan kepada Polri. Kita harus satu padu, dalam menghadapi ancaman ini. Kita tidak bisa mentolerir tindakan carut marut ini, dimana semua orang yang beda paham dikafirkan. Ini sama sekali tidak layak dibiarkan di Indonesia," Gus Nuril menandaskan.

liputan6

Friday 20 January 2017

Polda Metro Minta Saat Pemeriksaan Habib Rizieq, Massa Yang Datang Silahkan Tunggu Di Luar Mapolda

JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono meminta pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab agar tidak membawa massa saat pemeriksaan perdananya di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/1/2017).
Namun jika ada massa yang datang mendampingi, mereka diminta menunggu di luar area Mapolda Metro Jaya.
"Kan ini rumah saya (polisi), ya di luar sana. Kalau mau datang ya jangan di dalam," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/1/2017).

Argo mengatakan jika ingin memasuki area Mapolda Metro Jaya, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Yang paling utama, harus menyampaikan pemberitahuan kepada polisi terkait jumlah massa.
Hal ini untuk membantu polisi mengamakan dan mengatur massa.
"Kami ada SOP juga di sini. Mau datang ya jangan membawa senjata tajam. Barang-barang terlarang jangan di bawa. Jangan merusak fasilitas umum," ujar Argo.

Argo mengatakan pemeriksaan pertama nanti berkaitan laporan uang bergambar palu arit yang dilontarkan Rizieq dalam ceramahnya dan beredar di dunia maya.
Status hukumnya saat ini masih sebagai saksi.
"Ya semuanya yang berkaitan dengan itu akan kami tanyakan semua. Nanti siapa yang upload kami tanya," kata Argo.(tribun)

Thursday 19 January 2017

Sandiaga : 60-an Persen Warga DKI tak akan Pilih Ahok-Djarot

JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno mengatakan, internalnya telah melakukan survei terkait pilihan warga Jakarta. Menurut Sandiaga, warga Jakarta diprediksi akan memilih calon gubernur nonpejawat.
“Dari survei internal kita, jumlah responden menyatakan tidak akan memilih incumbent, sudah di atas 60 persen,” kata Sandiaga saat ditanya alasan prediksinya, di Gelanggang Remaja, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (19/1).

Sandiaga juga menanggapi terkait hasil survei Polmark yang menempatkan pasangan nomor tiga lebih unggul atas dua pesaingnya. Sandiaga menilai, survei tersebut sama dengan lembaga survei lainnya yang tetap menjadi pertimbangan data internal.

Namun, Sandiaga lebih menitikberatkan kepada survei yang dilakukan oleh internal tim. Meskipun dalam survei Polmark lebih unggul, menurut Sandiaga jarak dengan kandidat lainnya tidak akan jauh. “Jadi kita terus kerja keras, tiga-tiganya punya peluang,” ujar Sandiaga.

Jelang pemilihan, Sandiaga mengaku lebih fokus menyapa warga di akar rumput. Pasalnya, Sandiaga yakin hasil kerja akan bisa diraih apabila sering terjun langsung ke lapangan.

Sandiaga juga yakin, Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. Hal tersebut berdasarkan data internal tim pemenangan Anies-Sandi.(REP)

Wednesday 18 January 2017

Fahri Hamzah : Pengkritik Habib Rizieq Jangan Bermental Pengecut, Sembunyi Di Balik Akun Palsu

Jakarta - Para pengkritik imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq diminta jangan bermental pengecut. Para pengkritik harusnya berani mengajak diskusi secara terbuka Habib Rizieq tentang perbedaan pandangan yang ada.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengakui Habib Rizieq adalah tokoh sekaligus pendiri FPI yang memiliki massa. Namun dia yakin Habib Rizieq adalah tokoh yang bisa diajak diskusi terbuka.

"Sementara para pengkritik tidak punya massa yang gak apa-apa tapi jangan sembunyi di balik akun palsu," ujar Fahri dalam akun Twitter ‏@Fahrihamzah, Selasa (17/1/2017).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, Habib Rizieq memahami dasar negara dan pandangannya itu dituangkan dalam tesis S2 serta disertasi S3. Atas dasar itu dia mempertanyakan, kenapa pengkritik Habib Rizieq dan FPI tidak duduk bersama untuk berdiskusi, apalagi kalau sama-sama memiliki gelar akademik.

"Bahkan saya lihat dalam video yang berdurasi cukup panjang sang Habib bicara di depan forum agama-agama," ucapnya.(sn)

Tuesday 3 January 2017

Tertawa Terbahak Bahak Di Persidangan, Ahok: Malu Kerja di Restoran AS, Habib Novel Tulis 'Fitsa Hats'

HINDIAPOST - Basuki T Purnama mengungkap sejumlah hal pasca sidangnya berakhir hari ini. Pria yang akrab disapa Ahok ini menyinggung kesaksian Novel Bamukmin.

Novel, Sekjen Ketua Dewan Syuro DPP FPI Jakarta, menjadi saksi bagi Ahok dalam persidangan pagi ini. Dia dihadirkan sebagai saksi terkait posisinya sebagai pelapor.

Sebelum sidang dimulai, seorang saksi biasa ditanya mengenai identitasnya. Ahok menyoroti pemeriksaan identitas Novel ini.

"Nama saksinya Habib Novel. Dia kerja dari tahun 92 sampai 95 di Pizza Hut. Tapi mungkin karena dia malu kerja di Pizza Hut karena itu punya Amerika, dia sengaja menuliskan Fitsa Hats," ujar Ahok.

"Dia sengaja ubah. Ini saya kasih lihat. Saya sampai ketawa. Dia ngakunya nggak perhatikan, padahal dia tanda tangan semua," sambung Ahok sembari memegang berkas identitas Novel.

Hal itu disampaikan Ahok gedung Kementan, Jl RM Harsono, Ragunan, Jaksel, Rabu (3/1/2017). Menurut Ahok, Novel malu karena di persidangan Novel konsisten menyatakan 'jangan mau dipimpin yang tidak seiman'.

"Saya kira dia malu karena dia bilang tidak boleh dipimpin oleh orang yang nggak seiman, yang kafir," kata Ahok.

Novel belum berkomentar mengenai tuduhan Ahok ini. Begitu juga dengan pihak Pizza Hut.

Sumber : Detik

Monday 2 January 2017

Punya Akses Ke Donal Trump Dan Yakin Bisa Menyelesaikan Masalah Bangsa, Hary Tanoe Siap Calonkan Diri Jadi Presiden RI

HINDIAPOST - Berniat mencalonkan diri menjadi Presiden RI, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengaku punya akses kepada Donald Trump.
Mengikut jejak Donald Trump, Hary Tanoesoedibjo berniat mencalonkan diri sebagai Presiden RI dan yakin dirinya bisa menyelesaikan masalah negeri.

Apalagi, Hary Tanoesoedibjo menyebut dirinya punya akses kepada calon penghuni terbaru Gedung Putih, presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.
Menjalin kerja sama bisnis dengan Donald Trump membuat Hary Tanoesoedibjo memiliki kontak langsung dengan Trump.

Sunday 1 January 2017

Wahai Polri, Please Segera Garap Habib Rizieq

HINDIAPOST - Aktivis hukum dan hak asasi manusia mengharapkan Polri tak membiarkan laporan tentang kasus penodaan agama yang diduga dilakukan M Rizieq Shihab. Sebab, Polri terkesan mengabaikan sejumlah pengaduan yang menempatkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu sebagai terlapor.
Menurut aktivis dari Perhimpunan Bantuan Hukum Solidaritas Indonesia (PBHSI) Kamaruddin, sebenarnya sudah ada beberapa pihak yang melaporkan Habib Rizieq ke polisi. Pertama, Sukmawati Soekarnoputri yang melaporkan Habib Rizieq karena diduga telah menghina Pancasila dan Proklamator RI.