HINDIAPOST - Presiden Joko Widodo meminta aparat keamanan menindak tegas pihak yang berupaya mengganggu masyarakat beribadah pada perayaan Natal 25 Desember mendatang.
"Berantas siapa saja yang ganggu warga beribadah," kata Jokowi lewat akun Instagramnya, Kamis (22/12/2016).
Jokowi turut mengunggah gambar saat ia memimpin rapat terbatas mengenai persiapan Natal dan tahun baru, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis sore.
Dalam ratas, Jokowi meminta Densus 88 Polri dan jajaran Polri agar
hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme
menjadi perhatian khusus.
Jokowi juga meminta Panglima TNI beserta jajaran TNI membackup penuh Polri terkait dengan keamanan dan ancaman terorisme ini.
Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian meyakini tidak akan ada gangguan keamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.
Ini karena Polri sudah melakukan sejumlah penangkapan terhadap
kelompok terduga terorisme di sejumlah daerah sebelum mereka melakukan
aksinya.
Total, Polri sudah menangkap 21 terduga terorisme.
Kendati demikian, Tito memastikan bahwa Polri bersama TNI dan Badan
Intelijen Negara akan terus bekerja keras untuk melakukan upaya deteksi
dini dan penindakan jika memang masih ada kelompok yang berupaya untuk
melakukan teror.
"Kita yakinkan situasi insyallah tenang, tidak ada apa-apa. Mari kita bekerja bersama sama. Sehingga perayaan Natal dan tahun baru bisa berjalan lancar," kata Tito.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memastikan pihaknya akan terus membantu Polri dalam menangani ancaman terorisme.
Ia menilai masyarakat harus terus waspada, namun tidak perlu sampai khawatir dan terganggu dalam merayakan Natal dan tahun baru.
"Tenang, rayakan Natal dengan penuh damai," ucap Gatot.(tribunnews)
No comments:
Post a Comment