HINDIAPOST - DPR berharap kepolisian tidak mengada-ada menuduh sejumlah tokoh dan
aktivis berupaya makar. Mereka yang dituduh makar di antaranya Sri
Bintang Pamungkas, Kivlan Zein, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Firza
Huzein, Eko Suryo, Alvin, dan Rachmawati Soekarnoputri.
Terakhir
polisi menangkap, Direktur Eksekutif Institute Ekonomi Politik
Soekarno Hatta (IEPSH) Hatta Taliwang, ditangkap di kediamannya,
Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, pada Kamis dini hari, sekitar pukul
01.30 WIB.
Hatta Taliwang pun ditetapkan sebagai tersangka dugaan
makar oleh Polda Metro Jaya. "Kalau Hatta Taliwang itu proses akan sama
dengan yang sudah ditangkap, apakah pembuktiannya cukup untuk
membuktikan orang itu makar atau tidak," kata Wakil Ketua Komisi III DPR
Desmond Junaidi Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis
(8/12/2016).
Maka itu menurut dia, pembuktian terhadap tuduhan makar itulah yang dinanti oleh masyarakat, termasuk dirinya.
"Saya
cuma berharap, komisi hukum jangan sampai polisi mengada-ada saja.
Akhirnya tidak bisa atau pembuktiannya dipaksakan," kata Ketua Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra ini.
Diketahui, dua di
antara sejumlah tokoh dan aktivis yang dituduh makar itu adalah kader
Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri dan Eko Suryo Sandjojo.
Desmond
mengatakan, Partai Gerindra akan bereaksi nantinya jika aparat penegak
hukum tidak bersikap adil terhadap Rachmawati dan Eko.
"Kami akan bereaksi kalau ada ketidakadilan yang dibebankan kepada Eko dan Bu Rachmawati," paparnya.
Ketua
Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun mengimbau para kadernya
untuk waspada dalam bersikap, sebagai buntut dari tuduhan makar
terhadap Rachmawati dan Eko itu.
"Ya kita disuruh berhati-hati bersikap. Kita tunggu proses persidangan atas tuduhan-tuduhan itu," pungkasnya.(sindo)
No comments:
Post a Comment